www.daytekno.com – g src=”https://img.cintamobil.com/resize/600x-/2019/03/12/Ay6TmsFs/09-1497017921-automatic-braking-5-c8d1.jpg”>
Beberapa waktu lalu, dalam pengujian teknologi pengereman otomatis di Amerika, beberapa laporan menegaskan bahwa kendaraan swakemudi tidak mendeteksi pejalan kaki jika mereka memiliki kulit gelap dan akhirnya menabrak mereka. Untuk meneliti dugaan ini, beberapa peneliti yang berbasis di Institut Teknologi Georgia di AS menggambarkan kemampuan komputer mendeteksi individu.
Teknologi pengereman otomatis akan membuat mobil berhenti ketika ada pejalan kaki
Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa teknologi komputer tidak dengan cepat mendeteksi orang dengan kulit gelap. Dan dari hasil tersebut, didapatkan kesimpulan, “Penelitian ini memberikan bukti kuat tentang masalah nyata yang timbul ketika penyedia teknologi tidak mempertimbangkan dengan matang sebelum membawa model ini pada kendaraan.”
Makalah akademik tersebut menggambarkan serangkaian pengujian menggunakan model komputer yang berbeda, seperti F-R-CNN yang lebih cepat serta R-50-FPN untuk mendeteksi gambar pejalan kaki. Penelitian dilakukan dengan menunjukan 3.500 foto orang-orang dengan warna kulit yang berbeda dan menandai setiap individu dengan “LS” untuk kulit terang dan “DS” untuk kulit gelap.
Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa komputer yang lebih cepat pun masih kesulitan untuk mendeteksi individu berkulit gelap, membuktikan penggunaan sistem kamera untuk teknologi kendaraan swakemudi atau pengereman otomatis bisa berbahaya, terlebih pada pejalan kaki berkulit gelap.
Teknologi dengan kamera lebih sulit mendeteksi pejalan kaki berkulit gelap
Hasil dari penelitian tersebut menyimpulkan bahwa perangkat lunak bisa dibilang ‘rasis’ dengan mengabaikan dan menabrak pejalan kaki berkulit hitam ketika mereka menyeberang jalan. Kendaraan swakemudi yang menggunakan sistem kamera akan kesulitan mendeteksi pejalan kaki berkulit hitam dan akhirnya menabrak mereka.
Penggunaan Lidar untuk teknologi swakemudi
Perkembangan teknologi juga membuat beberapa produsen sudah mengembangkan teknologi navigasi berbasis Lidar (Light Detection and Ranging) yang menggunakan pulsa cahaya laser untuk mendeteksi garis/siluet pejalan kaki yang menyeberang jalan.
Penggunaan Lidar tidak melihat pejalan kaki dari warna kulit mereka
Bahkan jika teknologi berbasis kamera dari mobil yang bisa mengemudi sendiri cacat atau tidak bisa membedakan pejalan kaki, teknologi berbasis Lidar bisa memilih pejalan kaki tanpa memandang warna kulit mereka. Namun tidak ada jaminan kendaraan otonom menggunakan model, algoritma, atau dataset yang sama dengan yang digunakan pada penelitian akademik ini.
Efeknya, penelitian ini menyimpulkan bahwa teknologi pengereman otomatis tidak boleh hanya mengandalkan visi berbasis kamera, kecuali dengan perhitungan dan pendeteksian yang sudah matang. Namun kabar baiknya, sebagaimana dijelaskan oleh The Register, sebagian teknologi pada sistem swakemudi sudah menggunakan sistem yang cukup layak, contohnya Lidar.
”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website cintamobil.com. Situs https://www.daytekno.com adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://www.daytekno.com tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”