Ingin melakukan kegiatan bercocok tanam di halaman atau pekarangan rumah namun terkendala dengan ketersediaan lahan? Melakukan budidaya dengan metode hidroponik merupakan solusi yang tepat untuk kamu pilih. Pasalnya, dengan menggunakan metode hidroponik, kamu tidak perlu lagi mempersiapkan media tanah agar dapat menaman berbagai macam jenis tanaman.
Salah satu jenis tanaman yang sangat cocok untuk kamu budidayakan dengan menggunakan metode hidroponik adalah kangkung. Selain cukup mudah dalam proses pembudidayaannya, sifat kangkung yang merupakan salah satu jenis tanaman yang akan mudah tumbuh dalam media yang memiliki persediaan air yang cukup, menggunakan metode hidroponik akan lebih menguntungkan untuk digunakan dalam kegiatan budidaya kangkung.
Selain sebagai sebuah kegiatan yang cocok untuk mencukupi kebutuhan sayur pribadi di setiap harinya, melakukan budidaya kangkung dengan menggunakan metode hidroponik juga dapat kamu manfaatkan sebagai salah satu kegiatan bisnis, jika kegiatan budidaya yang dilakukan dalam skala yang besar. Bagi kamu yang merasa tertarik ingin melakukan budidaya kangkung hidopinik, simaklah artikel berikut ini!
Apa Itu Hidroponik?
Secara umum, hidroponik dapat diartikan sebagi sebuah metode pertanian tanpa tanah di mana tanaman tumbuh dalam air yang kaya akan nutrisi, yang terkadang juga mengandung media tanam non-tanah seperti pasir, kerikil, arang, atau serat. Dalam metode ini, akar tanaman ditempatkan langsung di dalam larutan nutrisi yang disediakan, yang memungkinkan tanaman untuk mendapatkan nutrisi secara langsung tanpa mengandalkan penyerapan melalui tanah.
Metode hidroponik memanfaatkan kebutuhan dasar tanaman untuk air, nutrisi, dan oksigen untuk tumbuh dengan baik. Air yang mengalir atau disterilkan digunakan sebagai media pengganti tanah, sementara nutrisi yang diperlukan oleh tanaman disediakan dalam bentuk larutan yang terkonsentrasi. Nutrisi ini biasanya terdiri dari campuran berbagai unsur makro dan mikro yang diperlukan oleh tanaman, seperti nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, magnesium, dan unsur-unsur lainnya.
Berikut ini adalah beberapa keuntungan yang akan didapatkan, jika menggunakan metode hidroponik dalam melakukan penanaman tanaman:
- Pengendalian yang lebih baik terhadap lingkungan tanaman
- Penggunaan air yang lebih efisien
- Dapat membuat pertumbuhan tanaman menjadi lebih cepat
- Dapat mengurangi risiko penyakit atau serangan hama yang berasal dari tanah.
- Menjadi solusi yang tepat untuk dilakukan pada daerah dengan tanah yang tidak subur atau terbatas, seperti perkotaan atau lingkungan yang terbatas lahan.
Cara Budidaya Kangkung Hidroponik
Bagi kamu yang ingin menenam kanggung dengan menggunakan metode hidroponik, berikut ini adalah langkah-langkah budidaya yang dapat kamu coba terapkan:
1. Menyiapkan alat dan bahan
Langkah pertama yang harus kamu lakukan ketika ingin melakukan budidaya kangkung hidroponik adalah menyiapkan alat dan bahan yang tergolong cukup sederhana. Berikut ini adalah beberapa alat dan bahan yang harus disiapkan ketika ingin melakukan budidaya kangkung dengan menggunakan metode hidroponik tersebut:
- Alat
- Saringan
- Baskom
- Besek
- Kain
- Bahan
- Benih kangkung
- Pupuk hidroponik atau pupuk organik cair (AB mix atau pupuk cair buatan sendiri)
- Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) semisal atonik
2. Memilih bibit kangkung berkualitas
Agar kegiatan budidaya kangkung dengan menggunakan metode hidroponik yang kamu lakukan dapat menghasilkan sayuran kangkung yang siap panen dengan kualitas yang baik, penggunaan bibit kanggung yang berkualitas menjadi salah satu faktor penentu.
Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat kamu lakukan untuk dapat mengetahui apakah bibit kangkung yang akan kamu gunakan memiliki kualitas yang baik:
- Sediakan sebuah baskom yang terlah terisi air
- Masukan bibit kangkung yang telah kamu miliki ke dalam baskom yang berisikan air tersebut
- Diamkan selama ± 24 jam
- Setelah itu, coba lihat apakah ada bibit kangkung yang mengapung.
- Jika terdapat bibit kangkung yang mengapung, buanglah bibit tersebut. Karena bibit-bibit kangkung yang mengapung tersebut adalah bibit yang tidak berkecambah dan akan lambat dalam proses pertumbuhannya.
3. Penyemaian bibit
Setelah kamu berhasil melakukan pemilihan bibit kangkung yang memiliki kualitas bagus dengan menggunakan metode di atas, langkah selanjutnya yang harus kamu lakukan dalam melakukan budidaya kangkung hidroponik adalah melakukan penyemaian bibit.
Berikut ini adalah cara yang cukup efektif untuk dapat kamu gunakan ketika melakukan penyemaian bibit kangkung:
- Cari selembar kain dengan ukuran yang cukup untuk dapat menampung benih yang akan kamu gunakan, dan pastikan terlebih dahulu kain tersebut kuat menahan air.
- Bungkuslah benih-benih kangkung yang sebelumnya telah kamu rendam dengan menggunakan kain tersebut.
- Siram kain yang berisikan bibit tersebut dengan menggunakan air hangat secukupnya.
- Pastikan kondisi kain tetap basah, guna menjaga kelembapan benih yang sedang dibungkus, dan membantu benih cepat berkecambah.
- Letakkan benih yang sudah dibungkus di atas sebuah wadah sepeti besek.
4. Pemindahan bibit kangkung
Setelah tindakan penyemaian yang kamu lakukan telah berhasil menghasilkan bibit kangkung yang tampak berkulaitas bagus, langkah selanjutnya yang harus kamu lakukan adalah melakukan pemindahan bibit ke dalam wadah tanam. Agar benih-benih tersebut nantinya dapat bertumbuh dengan maksimal, sangat disarankan untuk menaman dalam jumlah yang banyak dalam satu wadah.
Pindahkan semua bibit yang telah berkecambah yang kamu miliki ke dalam besek yang telah kamu siapkan. Apabila kamu memiliki busa filter aquarium, kamu dapat menggunakan alat tersebut untuk diletakkan pada bagian dasar, guna melapisi besek. Namun jika kamu tidak memiliki alat tersebut, kamu tidak perlu untuk membelinya terlebih dahulu.
Setelah itu, tuangkan larutan nutrisi hidroponik ke dalam wadah sampai mencapai permukaan wadah dan benih kangkung. Jika Anda menggunakan busa filter, cukup tuangkan larutan nutrisi sampai mencapai tingkat busa. Selanjutnya, tempatkan bibit yang baru tumbuh di area yang terkena sinar matahari atau tutup wadah dengan plastik hitam selama satu hari penuh agar kangkung dapat tumbuh dengan baik.
5. Pemeliharaan
Cara budidaya kangkung hidroponik selanjutnya adalah melakukan pemeliharaan atau perawatan harian. Pada tahapan ini, hal yang perlu untuk kamu perhatikan adalah memastikan kebutuhan nutrisi kangkung terhadap unsur hara dalam bentuk cair tecukupi dengan baik.
Di saat tanaman kangkung telah menginjak usia dua minggu, kamu perlu melakukan peningkatan pada konsentrasi larutan pupuk organik cair yang semula 5 ml/liter air menjadi 7–9 ml/ liter air. Kamu juga perlu segera melakukan penggatian larutan nutrisi jika sudah tercium aroma yang tidak sedap. Lakukan tindakan tersebut secara berulang-ulang hingga budidaya kangkung hidroponik yang kamu lakukan telah memasuki masa panen.
6. Masa panen
Masa panen kangkung yang diatanam dengan menggunakan metode hidroponik dapat dilakukan setelah tanaman kangkung menginjak usia 4-6 minggu atau lebih kurang 1 bulan setelah masa tanam. Kegiatan pemanenan alangkah baikanya dilakukan ketika daun-daun kangkung masih terlihat hijau segar dan belum tumbuh bunga pada bagian batang.
Demikian sekilas informasi mengenai bagaimana cara budidaya kangkung hidroponik yang dapat penulis sajikan melalui artikel kali ini. Terimakasih telah membaca, semoga informasi yang ada pada artikel ini dapat bermanfaat untukmu….