www.daytekno.com – “Kami akan mendukung,” kata Yusak di sela media test drive Honda WR-V di Ubud, Bali, Senin (19/12/2022).
Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan bahwa pemerintah akan meminta izin kepada DPR RI terkait insentif mobil listrik yang dicanangkan pemerintah.
Menperin menyampaikan bahwa besaran insentif yang akan diajukan yakni sejumlah Rp80 juta rupiah per unit mobil listrik dan Rp8 juta untuk pembelian motor listrik.
Insentif diberikan kepada pembeli mobil atau motor listrik dari produsen yang memiliki pabrik di Indonesia untuk menumbuhkan ekosistem kendaraan listrik.
Sebelumnya, Staf Khusus Kementerian Koordinator Perekonomian Bidang Pengembangan Industri dan Kawasan, I Gusti Putu Surya Wirawan mengatakan bahwa kendaraan bermesin hibrida (hybrid/plug in hybrid) layak mendapatkan pemerataan insentif non-fiskal layaknya kendaraan berjenis full electric atau mobil listrik murni.
Saat ini jenis kendaraan yang mendapatkan insentif khusus adalah mobil berjenis listrik murni, padahal menurut dia, mobil berjenis hibrida juga perlu mendapatkan insentif karena berpotensi meningkatkan populasi mobil ramah lingkungan.
Pada November, Honda baru merilis WR-V yang disebut dirancang dan dikembangkan melalui riset dan pengujian yang langsung dilakukan di Indonesia untuk menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen dan karakter jalan di Indonesia.
Di Indonesia, Honda WR-V dibanderol mulai dari yang terendah adalah Type E CVT dengan Rp271.900.000, untuk Type RS CVT Rp 289.900.000 dan yang tertinggi adalah Rp 309.900.000 on the road Jakarta. [Antara]