www.daytekno.com – JAKARTA – Kecelakaan hebat yang terjadi di Simpang Rampak, Balikpapan disebabkan oleh rem blong truk tronton bermuatan kapur pembersih seberat 20 ton. Truk tronton tersebut tidak mampu mengendalikan laju kendaraan sehingga menabrak sejumlah pengendara lain yang tengah antri di lampu merah Simpang Rampak pagi tadi. Tercatat ada belasan korban jiwa dan luka berat yang disebabkan oleh truk bermuatan berat tersebut.
Penyelidikan sementara sopir truk tersebut gagal melakukan pengereman setelah sebelumnya mencoba mengurangi kecepatan dengan menurunkan transmisi dari gigi empat ke tiga. Sehingga kecelakaan tidak dapat dihindarkan. Polresta Kalimantan Timur saat ini terus melakukan pengembangan terhadap sopir truk tersebut dan mendalami penyebab truk tronton tersebut mengalami rem blong.
Sementara itu, pengamat safety driving, Sony Susmana dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) menyatakan banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan di jalan raya. Salah satu faktornya adalah kebiasaan pengemudi yang tidak menjaga jarak aman saat di jalan raya. Hal tersebut dilakukan untuk memberikan ruang evakuasi saat terjadinya kecelakaan di jalan.
Kemudian ia juga menyoroti perilaku pengemudi saat kendaraan berhenti yang tidak sesuai dengan kaidah keselamatan. Beberapa pengendara lebih memilih melakukan hal lain seperti mengoperasikan ponsel, ngobrol dan berdandan daripada melihat kondisi di sekitar kendaraan.
Paling penting adalah memastikan kendaraan dari arah belakang, jika ada kendaraan yang tidak mengurangi kecepatannya kita bisa melakukan evakuasi untuk menghindari tabrakan dari belakang. Sony juga mengingatkan saat melakukan evakuasi tersebut, jangan mengaktifkan parking brake saat berhenti di jalan, karena hal tersebut dapat mempengaruhi sepersekian detik proses evakuasi pengendara.
Sementara itu, mencermati kejadian yang terjadi di Balikpapan tersebut ada dua kemungkinan yang menyebabkan kendaraan tersebut mengalami rem blong. Pertama, adalah kurangnya perawatan pemilik kendaraan atau truk. Yang kedua ialah perilaku dari sopir yang tidak sesuai dengan kaidah safety driving.
“Ada dua hal yang bisa menyebabkan terjadinya rem blong pada truk, yang pertama ialah kurangnya perawatan berkala dari truk tersebut oleh pengelola dalam hal ini pemilik/perusahaan. Mengingat kendaraan jenis pengangkut seperti ini kerap kali membawa muatan melebihi kapasitas, sehingga perawatan berkala sangat penting untuk memastikan kerja rem dalam kondisi baik. Selanjutnya ialah perilaku sopir dalam mengoperasikan rem yang tidak sesuai misalnya kurang smooth atau melakukan pengereman secara mendadak di jalan raya,” kata Sony Susmana, pendiri sekaligus instruktur senior di SDCI.
Lebih lanjut Sony juga mengatakan bahwa dalam menghadapi kondisi kendaraan yang mengalami rem blong adalah tidak panik. Agar pengemudi dapat melakukan antisipasi dan gerakan antisipasi yang terukur, dalam hal ini dibutuhkan pengalaman berkendara yang tinggi.
Selain itu, saat menyadari kendaraan mengalami rem blong pengemudi bisa melakukan beberapa hal yang mengurangi kecepatan di antaranya engine brake/penurunan transmisi secara manual dan menarik parking brake. Jika hal tersebut tidak juga membantu, arahkan kendaraan ke area yang minim risiko menelan banyak korban jiwa, hal tersebut juga dibutuhkan perhitungan yang matang dengan melihat kondisi di sekitar jalan raya.ALVANDO NOYA / WH
”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website carvaganza.com. Situs https://www.daytekno.com adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://www.daytekno.com tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”