www.daytekno.com – JAKARTA, Investor.id – Ekspor Indonesia bisa menembus US$ 280 miliar tahun ini, naik dari tahun lalu US$ 231 miliar, didorong ekspor baja bebasis nikel yang naik tajam, setelah pemerintah melarang ekspor bijih nikel. Selain itu, ekspor komoditas andalan, seperti batu bara melejit, didorong lonjakan harga di pasar internasional.
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan menyatakan, ekspor Indonesia akan terus menguat menembus US$ 300 miliar pada 2024. Katalisnya adalah rencana pemerintah melarang ekspor tembaga, bauksit, dan timah, yang akan memicu hilirisasi tiga mineral ini. Ini akan menggenjot nilai tambah tiga komoditas itu dan mengerek ekspor.
Sejauh ini, Indonesia menikmati booming ekspor akibat tingginya harga komoditas, sebagai imbas dari perang Rusia dan Ukraina. Indonesia adalah eksportir terbesar batu bara termal dan minyak sawit mentah serta eksportir utama timah, baja berbasis nikel, tembaga, dan karet.
Berdasarkan laporan Channel News Asia mengutip pemberitaan Reuters, Senin (24/10/2022), pemerintah melarang ekspor bijih nikel tahun 2020, yang mampu menarik investasi penghiliran nijel. Per September 2022, ekspor Indonesia melejit 33% menjadi US$ 219,3 miliar.
Luhut menjelaskan, pemerintah ingin mereplikasi hilirisasi nikel ke bauksit, tembaga, dan timah. “Tahun lalu, ekspor Indonesia mencapai US$ 232 miliar, sedangkan tahun ini bisa US$ 280 miliar, dan mungkin pada 2024, nilainya mencapai US$ 300 miliar lebih,” kata Luhut kepada Reuters.
”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website investor.id. Situs https://www.daytekno.com adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://www.daytekno.com tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”