www.daytekno.com – Lokasi: Turpuk Limbong, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara 22396Map: Klik DisiniHTM: 2.000 per OrangBuka Tutup: Senin-MingguTelepon: –
Di Provinsi Sumatra Utara terdapat danau terbesar di Asia Tenggara yang sangat terkenal dikalangan masyarakat umum.
Bahkan wisatawan asing maupun wisatawan lokal banyak yang berkunjung ke Pulau Sumatra Utara hanya untuk melihat keindahan danau terbesar se Asia Tenggara itu.
Namanya adalah Danau Toba. Banyak pengunjung yang beramai-ramai untuk melihat keindahan Danau Toba serta Pulau Samosir.
Pulau Samosir sendiri berada di tengah-tengah luasnya Danau Toba. Danau Toba memilik sejarah yang mengatakan bahwa danau ini terbentuk dari letusan gunung berapi yang terjadi 70.000 tahun silam.
Letusan tersebut kemudian mengakibatkan perubahan iklim di beberapa negara selama beberapa tahun.
Di tengah-tengah Danau Toba juga terdapat Pulau Samosir. Di pulau tersebut terdapat Gunung Pusuk Buhit yang dipercaya oleh masyarakat setempat sebagai anak dari gunung Api Toba yang meletus.
Danau Toba sangatlah indah serta luas. Keindahannya dapat dilihat dari arah manapun. Biasanya para pengunjung akan melihat keindahannya dari Parapat.
Selain Parapat, danau Toba juga dapat dilihat dari berbagai tempat dengan sudut pandang yang berbeda.
Ada sebuah tempat yang dapat memberikan suasana keindahan danau Toba sehingga tampak berbeda dari biasanya. Tempat tersebut adalah Menara Pandang Tele.
Dari puncak menara ini anda, para pengunjung dapat melihat keindahan Danau Toba dengan lebih jelas.
Lokasi Menara Pandang Tele berada di sisi jalan yang menghubungkan antara bukit Barisan dengan Pulau Samosir.
Tepatnya berada di lereng bukit yang membuat tempat ini disuguhi keindahan alam Danau Toba dan Pulau Samosir yang sungguh indah.
Tentunya keindahan tersebut tak pernah mudah untuk dilupakan oleh para pengunjung. Baik pengunjung asing maupun lokal yang berwisata ke Provinsi Sumatera Utara untuk melihat danau terbesar di Asia Tenggara.
Menara Pandang
Menara Pandang Tele berada di Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Pada tahun 1988 Menara ini diresmikan oleh Bupati TK II Tapanuli Utara yaitu Drs G. Sinaga, tepatnya pada tanggal 22 April.
Walaupun Menara Pandang Tele terletak di pulau Sumatera, menara ini termasuk kawasan yang masuk kedalam Kabupaten Samosir. Jarak menara ini sekitar 12 km dari Pangururan.
Menara ini terdiri dari 4 lantai yang masing-masing lantainya memiliki jarak pandang yang berbeda-beda.
Namun lantai yang paling atas yaitu lantai empat, bangunannya tidak terbuka seperti lantai lainnya, melainkan ditutupi oleh kaca.
Dari lantai yang paling atas, pengujung dapat melihat seluruh pemandangan Danau Toba dan Pulau Samosir dengan jelas.
Di sebelah kanan menara, Anda akan melihat pemandangan perbukitan yang berbaris dan menjulang tinggi serta pemukiman warga di kaki gunung dan persawahan yang menambah keindahan alam yang ada.
Di balik perbukitan tersebut, Anda juga dapat melihat berbagai air terjun yang tampak mengalir indah walaupun terlihat kecil dari jauh.
Sedangkan disebelah kiri Menara Pandang Tele, terdapat Gunung Pusuk Buhit yang terkenal sejak lama.
Gunung Pusuk Buhit sendiri dipercaya sebagai tempat pertama kalinya nenek moyang suku Batak berasal.
Karena pemandangan yang begitu indah, tempat wisata ini sangat cocok bagi Anda yang suka fotografi.
Apabila hari libur telah tiba, Menara Pandang Tele akan didatangi kurang lebih sampai 2.000 orang per bulannya. Apalagi saat hari libur sekolah telah tiba.
Rute Menuju Lokasi
Apabila ingin mengunjungi Menara Pandang Tele, Anda dapat melalui jalur darat. Bila berpusat di Medan, harus melalui Kabupaten Karo, Sidikalang, Dairi, dan Hasundutan.
Dalam jangka waktu kurang lebih 10 menit, Anda akan tiba di Pulau Samosir yang sangat eksotis.
Dari Pulau Samosir, Anda bisa melanjutkan perjalanan menuju Menara Pandang Tele dengan lama perjalanan kurang dari 20 menit saja.
Untuk sampai di Menara Pandang Tele yang berlokasi di Pulau Samosir, Anda bisa melalui jalur darat dari arah Pangururan yaitu dengan melalui Jalan Tele.
Jalan Tele merupakan sebuah jalan yang kondisinya menanjak dan berkelok-kelok tanpa henti. Ukuran jalanan tersebut hanya selebar 3 meter.
Saat beberapa tahun lalu, Jalan Tele masih dapat dibilang belum bagus. Pada saat musim hujan datang jalan tersebut rawan akan longsor. Namun Anda tak perlu khawatir lagi karena sekarang Jalan Tele sudah cukup baik.
Disarankan juga untuk anda yang kesana dengan mengemudi, agar selalu berhati-hati saat berkendara. Hal ini karena jalan yang akan Anda lewati berkelo-kelok dan tikungannya cenderung agak tajam.
Walaupun demikian, pemandangan yang disajikan selama perjalanan begitu indah dan menyegarkan mata.
Selama kurang lebih 1 jam Anda mengemudi, tibalah Anda di Menara Pandang Tele. Menara tersebut terletak disebelah sisi kiri Jalan Tele.
Menara Pandang Tele yang terdiri dari 4 lantai sangat mencolok karena di sekitar menara tidak ada bangunan lain. Yang ada hanyalah rumah penjaga dan sebuah warung makan.
Sebenarnya untuk menuju Pulau Samosir yang berada di tengah-tengah Danau Toba ini ada tiga jalan. Ketiganya dengan melewati jalur air.
Dengan menggunakan kapal feri, Anda bisa melintasi danau melalui Ajibata-Tomok, Simanindo-Tigaras, serta Nainggolan-Muara.
Dari ketiga jalur tersebut, yang paling sering digunakan oleh para wisatawan yaitu jalur Ajibata–Tomok.
Hal ini karena Ajibata – Tomok merupakan jalur pertama yang digunakan untuk jalan lewatnya kapal feri.
Selain itu disebabkan juga oleh lokasi pelabuhan yang ada di Kabupaten Parapat. Kabupaten Parapat sendiri merupakan tempat obyek wisata yang terkenal sejak zaman Belanda.
Jika Anda berada di Pelabuhan Ajibata, bisa langsung menaiki kapal feri menuju Pelabuhan Tomok dengan waktu tempuh sekitar kurang lebih 30 menit.
Jika sudah tiba di Pelabuhan Tomok, Anda bisa menggunakan transportasi umum. Baik kendaran beroda empat maupun roda dua untuk menuju Pangururan dengan waktu tempuh selama 1 jam.
Setelah sampai di Pangururan, Anda harus menggunakan kendaraan pribadi untuk sampai di Menara Pandang Tele.
Karena dari Pangururan menuju menara tidak ada transportasi umum. Waktu tempuh yang digunakan selama perjalan kurang lebih yaitu 1 jam. Setelah itu Anda akan tiba di Jl. Sidikalang-Medan.
Harga Tiket Masuk
Jika ingin memasuki menara ini, Anda tak perlu khawatir akan harga tiket masuk, sangatlah terjangkau. Cukup merogoh kocek sebesar 2.000 rupiah saja untuk orang dewasa, dan 1.000 rupiah buat anak-anak.
Jika ingin bermalam di sekitar sini, tak perlu khawatir. Karena di daerah Pangururan terdapat berbagai hotel kelas melati dengan harga terjangkau.
Selain itu Anda juga bisa memilih resort yang berada di tepi danau maupun di sekitar daerah wisata Tuktuk.
Tempat wisata Tuktuk lokasinya sangat dekat dengan Pelabuhan Tomok. Tentunya hal ini sangat memudahkan Anda apabila ingin pulang.