www.daytekno.com – “Spirit of Ecstasy terus menjadi inspirasi kami untuk terus mengejar keunggulan. Sosok ini mewujudkan apa yang diperjuangkan House of Rolls-Royce: yaitu menciptakan kesempurnaan, perhatian terhadap detail, dan keindahan abadi,” papar Anders Warming, Director of Design, Rolls-Royce Motor Cars.
“Inilah ekspresi ikon kami dalam tiga ekspresi karya seni, melampaui batas teknis dan konseptual. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Bi Rongrong, Ghizlane Sahli, dan Scarlett Yang atas mahakarya luar biasa,” ucapnya memberikan selamat.
Para juri Spirit of Ecstasy Challenge adalah Anders Warming, Direktur Desain, Rolls-Royce Motor Cars; Yoon Ahn, Direktur Kreatif AMBUSH dan Direktur Perhiasan di Dior Men; Tim Marlow, Kepala Eksekutif dan Direktur di Museum Desain, London; dan Sumayya Vally, Pendiri dan Kepala Sekolah di Counterspace Studio, Johannesburg.
Berikut sekilas tentang ketiga juara Spirit of Ecstasy Challenge dan karya mereka:
Bi Rongrong
Karya bertajuk “Stitched Urban Skin” (2022) terinspirasi lanskap kota berlapis-lapis dan pantulannya yang memukau pada permukaan mengilap ikon Spirit of Ecstasy.
Terbuat dari iga lapisan tersuspensi dari lembaran dua dimensi dari logam, lembaran lampu LED animasi dan lembaran Perspex yang digabungkan lewat teknik merenda tradisional China.
Khusus penggunaan logam dalam karya ini terinspirasi bodi Rolls-Royce dan menggambarkan mutu The Home of Rolls-Royce.
“Tim Rolls-Royce memberi saya kebebasan artistik penuh, mendorong saya untuk mencoba hal-hal baru dan benar-benar berani,” jelas Bi Rongrong.
Ghizlane Sahli
Karya berjudul “Nissa’s Rina” atau “Woman’s Song” (2022) wujudnya menyerupa dua sayap yang menggambarkan perayaan feminitas dan kebebasan.
Terbuat dari material yang bisa didaur ulang seperti botol plastik, tabung plastik, topi, lantas ditutupi sutra putih dan benang emas yang dibeli dari pengrajin di Medina di Marrakesh, Maroko, serta tembaga yang dihiasi daun emas.
“The Spirit of Ecstasy, perempuan bebas yang elegan dan memahkotai mobil paling bergengsi di dunia. Simbol kekuatan, dia membuka sayapnya untuk terbang, dan menguasai dunia. Sangat sinkron dengan semangat hidup saya,” cetus Ghizlane Sahli.
Scarlett Yang
Karya bertajuk “Transient Materiality” (2022) berupa karya hybrid yang terdiri dari karya fisik dan digital.
Wujudnya patung setinggi 1 m, dibuat dengan menuangkan bio-polimer cair ke dalam cetakan fabrikasi 3D, sedangkan warna hijau dan ungu pita dibuat melalui eksperimen dengan spirulina atau alga lautan serta komponen alami lainnya.
Lantas digantung di udara, tampak berkilau dan berwarna-warni, ekspresi gaun terbang dari ikon Spirit of Ecstasy.
Lantas dipadu elemen digital berupa dokumentasi video dari proses kreatif serta rendering digital.
“Karya saya mengeksplorasi sifat fisik yang ditawarkan alam dan meningkatkannya menggunakan teknologi. Maknanya memperindah tubuh manusia sambil menyajikan pendekatan yang benar-benar positif untuk masa depan desain,” jelas Scarlett Yang.
”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website suara.com. Situs https://www.daytekno.com adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://www.daytekno.com tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”