www.daytekno.com – Lokasi: Surakarta, Baluwarti, Ps. Kliwon, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57155Maps: Klik DisiniHTM: GratisBuka Tutup: 07.00 – 17.00 WIBTelepon: –
Dunia Online
Dunia teknologi sekarang ini sudah sangat berkembang. Dan perkembangannya sudah sangat pesat. Tidak heran jika saat ini dunia online menjadi sangat terkenal.
Bahkan hampir setiap orang mulai merambah dunia online. Tidak terkecuali dengan aktifitas jual beli.
Dengan memasuki era digital, para pedagang yang biasanya hanya mengandalkan kios semata kali ini bisa menggunakan dunia online untuk memasarkan dagangan mereka langsung ke konsumen.
Dan dengan maraknya dunia online ini pula para konsumen bisa berbelanja dengan mudah tanpa harus repot-repot bepergian.
Meski sekarang ini dunia online sudah mulai sangat booming, akan tetapi tidak menutup pasar-pasar tradisional yang sudah berkembang sejak lama bahkan semenjak zaman penjajahan Belanda dan Jepang.
Hal tersebutterlihat dimana pasar-pasar seperti Tanah Abang, Turi, Bringharjo hingga Pasar Klewer yang berada di kota Solo atau Surakarta Jawa Tengah masih menggeliat hingga sekarang ini.
Bagi masyarakat Solo dan juga Jogja, Pasar Bringharjo dan Pasar Klewer menjadi salah satu ikon pasar tradisional yang sudah siap memberikan kepuasan kepada para konsumen untuk berbelanja.
Kawasan perbelanjaan Pasar Klewer ini memang sudah banyak dikenal terutama di kalangan masyarakat Solo danJawa Tengah sebagai pusat grosir batik paling besar di Indonesia.
Di tahun 2022 ini, Pasar Klewer masih menjadi primadona untuk membeli aneka product seperti pakaian batik yang sangat lengkap.
Pasalnya di sini ada banyak yang menjual berbagai macam jenis batik. Para konsumen dari berbagai kota mulai dari Yogyakarta, Cirebon dan Jakarta pasti mengincar pasar Klewer untuk mendapatkan batik dengan kualitas nomor 1.
Mengenal Sejarah
Kawasan pusat perbelanjaan yang pernah terbakar dan sempat membuka cabang di Pasaraya ini letak lokasinya berada di Jalan Dr. Radjiman dan sudah berdiri semenjak tahun 1942.
Ketika itu Presiden ke-2 Indonesia yaitu Soeharto meresmikan Pasar Klewer tersebut yakni pada tahun 1971.
Hal tersebut semakin membuktikan bagaimana pasar ini memberikan peran penting di industri perekonomian dan membantu masyarakat sekitar dalam hal mata pencaharian.
Ternyata ada kisah yang sangat menarik dan unik mengenai nama dari pasar tersebut. Pasar Klewer ini memang pada masa penjajahan Belanda merupakan tempat pemberhentian kereta api.
Kala itu area ini digunakan masyarakat untuk berdagang di masa penjajahan Kolonial Belanda dan Jepang.
Ketika itu pasar ini belum bernama Klewer melainkan Pasar Slompretan. Nama Slompret menurut arti dalam Bahasa Indonesia adalah terompet.
Penamaan ini tentu saja disematkan berasal dari suara bunyi klakson kereta api yang ketika itu sangat nyaring dan seperti terompet. Akhirnya kawasan pasar ini diberi nama Pasar Slompretan.
Senada dengan pasar Klewer sekarang ini, Pasar Slompretan pada masa penjajahan Belanda dan Jepang memang digunakan masyarakat setempat untuk menjual kain batik.
Para pedagang ketika itu membawa semua dagangan mereka yang berupa kain batik menuju ke Pasar Slompretan tersebut.
Tidak heran jika banyak para pedagang akan memikul dagangan mereka dan diletakkan di area pundak sembari berjalan kaki menuju ke pasar tersebut.
Nama Pasar Slompretan berubah menjadi nama pasar Klewer disebabkan kain-kain yang dibawa oleh para pedagang ini tampak berantakan dan terjuntai ke bawah.
Dalam istilah bahasa Jawa hal ini disebut kleweran. Akhirnya masyarakat setempat memberi nama pasar ini sebagai Pasar Klewer. Meski nama Pasar Slompretan masih kerap disebut di sini.
Sekarang ini Pasar Klewer juga masih disebut sebagai pusat grosir pakaian dan kain batik yang sangat besar di kota Solo.
Pasar Klewer mampu bersaing dengan Kampung Batik Laweyan, Kauman, House of Danar Hadi serta Pusat Grosir Solo atau PGS yang juga menjual berbagai macam batik.
Usai Kebakaran
Kawasan perdagangan Pasar Klewer pernah terbakar hebat pada tanggal 27 Desember 2014. Ketika itu kepulan asap hitam pekat yang dibarengi dengan adanya kobaran api akhirnya menghanguskan semua bangunan pasar.
Tercatat membutuhkan sekitar 30 mobil pemadam kebakaran untuk menjinakkan api yang ada di pasar Klewer tersebut. Alhasil ribuan kios harus hangus terbakar dan tidak tersisa.
Pasar Klewer ketika itu menjadi pusat untuk mencari nafkah bagi para pedagang yang terdiri dari sekitar 3.000 pedagang.
Ketika itu tercatat ada sekitar 2.211 pedagang yang sudah mempunyai kios di pasar tersebut. Sementara sekitar 765 pedagang tercatat tidak memiliki kios.
Mereka adalah pedagang oprokan alias pedagang yang berjualan di sekitar area pasar tapi tidak permanen. Para pedagang ini menjual berbagai macam pakaian dan batik yang sangat laku keras.
Dengan terjadinya kebakaran tersebut membuat kerugian total yang terjadi akibat kebakaran ini mencapai triliunan rupiah.
Sangat wajar mengingat pasar Klewer ini adalah pasar tekstil yang memiliki pendapatan paling besar di kawasan Indonesia bahkan Asia Tenggara.
Kejadian ini membuat banyak spekulasi mengingat sempat terjadi debat panjang antara Pemkot Solo dengan para pedagang. Ada yang menyebut Pasar Klewer ini dibakar oleh oknum agar para pedagang mau pindah atau direlokasi.
Kebakaran ini menurut berita dan info yang beredar di kalangan para pedagang adalah tindakan sabotase agar para pedagang mau pindah untuk sementara supaya pasar tersebut bisa dibangun atau direnovasi menjadi pasar modern.
Akan tetapi kabar dan juga info yang tersebar melalui video tersebut dibantah oleh pihak kepolisian. Menurut polisi ada penyebab tersendiri mengapa kebakaran terjadi.
Panel listrik di blok D terjadi korslet disebabkan adanya air masuk ke panel tersebut. Akhirnya membuat Mini Circuit Breaker/MCB mengalami korsleting listrik.
Hal ini yang menjadi pemicu terjadinya kebakaran hebat yang memusnahkan semua kios yang ada di sekitar pasar Klewer tersebut.
Lalu kemana para pedagang ini pindah ? Setelah kejadian kebakaran tersebut membuat para pedagang mau tidak mau harus mengungsi.
Hal ini membuat Walikota Solo akhirnya membuat dan meresmikan pasar darurat yang terletak di area Alun-alun Utara yang berada di Jalan Pakubuwono.
Ketika itu peresmian pasar dilakukan pada tanggal 16 Juni 2015. Pasar di Alun-Alun Utara ini berfungsi sebagai Pasar Klewer sementara agar para pedagang tidak kehilangan mata pencaharian dan pendapatan mereka.
Saking banyaknya para pedagang yang ada di Pasar Klewer membuat pemkot Solo meletakkan para pedagang di beberapa tempat.
Alun-alun Utara bukan satu-satunya pasar cadangan untuk sementara. Ada beberapa pedagang yang diletakkan di Pasar Grosir Solo atau PGS dan juga di Pagelaran Kraton. Lalu ada sebagian yang diletakan di halaman Masjid Agung.
Ada pula yang direlokasi di Beteng Trade Center atau BTC. Sementara bagi yang tidak rela direlokasi, ada yang menempati di beberapa titik yang ada di Pasar Klewer dan juga dengan menggunakan mobil.
Misteri kobongnya atau terbakarnya pasar Klewer ini memang masih tanda tanya. Menurut kabar terbaru dan terkini memang disebabkan konsleting listrik.
Meski ada beberapa pedagang yang tidak percaya dan masih menganggap ada sabotase yang dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab.
Sekarang ini Pasar Klewer sudah berubah setelah dilakukan renovasi oleh pihak pemkot Solo tersebut.
Bentuk pasar terlihat lebih modern dengan konsep modern shop yang sangat menarik. Bahkan Presiden Joko Widodo sendiri yang meresmikan pasar tersebut pada tanggal 21 April 2022.
Pasar Klewer di area timur sudah lebih dulu dibuka dan diresmikan pada tanggal 20 Januari 2015. Di area sisi timur ini memang kebakaran tidak terlalu hebat dan tidak menghanguskan semua kios.
Sehingga di area timur ini hanya perlu perbaikan sedikit saja. Berbeda dengan area barat di Pasar Klewer yang hangus dan harus direnovasi total. Dan baru bulan April lalu diresmikan oleh pemkot.
Asyiknya Berbelanja
Setelah proses peresmian dan juga pembukaan pasar Klewer oleh Presiden Joko Widodo, para pedagang akhirnya diperbolehkan untuk menempati daerah pasar Klewer tersebut.
Praktis membuat dunia perekonomian di Pasar Klewer akhirnya kembali dan juga bergairan seperti semula. Meski masih ada perbaikan di beberapa titik.
Pasar Klewer yang berada di kota Didi Kempot ini memang menjadi salah satu pasar dengan keunggulan bahan dan juga tekstil yang bagus dengan harga yang sangat miring.
Ada apa saja yang bisa ditemukan di sini ? Ada banyak produk seperti pakaian anak dan dewasa hingga blouse, pakaian santai dan juga aksesoris, tas yang berbau batik.
Ada banyak jenis kain batik yang diambil dari berbagai kota seperti Yogykarta, Pekalongan, Banyumas, Cirebon dan kota lainnya di sini.
Yang memberikan keasyikan dan keunikan dalam berbelanja bagi para pengunjung adalah bisa mendapatkan harga murah.
Tentu saja dengan cara menawar harga jual setengah harga atau bisa membandingkan dengan harga grosir yang berlaku. Hal inilah yang menjadi salah satu daya tarik tersendiri dari Pasar Klewer tersebut.
Biasanya bagi para pengunjung yang membeli barang secara grosir, barang tersebut tidak dapat ditawar. Pasalnya harganya sudah sangat murah dan jauh berbeda dengan harga eceran.
Oleh sebab itu banyak yang menyarankan jika para membeli membeli dalam jumlah banyak atau grosir agar mendapatkan harga murah.
Biasanya para pengunjung yang datang ke Pasar Klewer ini adalah reseller atau para pembeli yang akan menjual lagi barang-barang.
Bergerak ke lantai 2, di sini sudah banyak kios penjahit yang tentu saja siap membantu para pembeli guna menyulap kain mereka menjadi sebuah pakaian cantik dengan berbagai model yang diinginkan oleh para pembeli.
Tidak ketinggalan pula bahwa pasar yang merupakan ikon dari kota Solo tersebut sudah menyajikan aneka kuliner yang khas.
Di area luar pasar ini para pembeli sudah bisa menemukan berbagai macam kuliner dan makanan yang khas. Di sini sudah ada jajanan pasar seperti serabi, gethuk, nasi pecel hingga soto dan juga nasi liwet.
Lalu masih ada pula timlo, tengkleng hingga kuliner khas Solo lainnya yang siap menggoda lidah para pengunjung.
Disarankan bagi para pengunjung yang berkunjung ke Pasar Klewer yang tidak ingin membeli barang grosiran, bawalah dana atau budget secukupnya.
Pasalnya ketika berkeliling di sekitar area pasar ini akan banyak para penjual yang siap menawarkan barang yang dijual kepada para pengunjung.
Dijamin para pengunjung pasar ini akan tergoda melihat barang dengan kualitas baik dan harga murah. Tentu saja dengan membawa budget atau dana yang cukup.
Tips lainnya adalah dengan memperhatikan barang yang dibawa. Pasalnya di hari libur kawasan wisata perdagangan ini akan cukup penuh dan banjir akan pengunjung.
Hal ini akan membuat para copet akan mudah untuk beraksi dan bersembunyi dalam keramaian. Perhatikan barang bawaan dan jangan sampai terlupa saat keasyikan berbelanja atau menawar barang.
Jika tidak ingin mengunjungi pasar Klewer saat ramai, bisa berkunjung pada saat hari kerja atau hari biasa.
Pasalnya di hari biasa Pasar Klewer tidak terlalu ramai meski banyak para pembeli yang datang ke sini. Suasana di Pasar Klewer cukup leluasa dan bebas menawar harga.
Rute Menuju Lokasi
Akses atau rute menuju ke Pasar Klewer ini sangat mudah. Bagi para wisatawan yang menggunakan kendaraan pribadi dan berangkat dari dari Yogyakarta, bisa melalui jalan utama yaitu Jalan Jogja – Solo.
Kemudian nantinya para wisatawan akan melewati Klaten lalu selanjutnya menuju ke jalan Slamet Riyadi.
Dari jalan utama di Solo tersebut para wisatawan bisa mengikuti papan petunjuk yang menuju ke arah Keraton Surakarta.
Kawasan wisata Pasar Klewer ini ada di sekitar Kompleks Keraton Mangkunegaran yang sangat luas.
Anda bisa juga menggunakan bantuan aplikasi Google Map untuk mendapatkan denah atau gambar peta kota Solo menuju ke pasar Klewer.
Jika menggunakan kereta api, bisa berhenti di Stasiun Purwosari atau Solo Balapan. Dari situ bisa berjalan kaki atau menggunakan becak dan delman.
Bagi yang ingin menggunakan kendaraan umum bisa menggunakan bus atau Trans Solo yang memiliki jalur ke arah Kraton Surakarta.
Jam berapa Pasar Klewer ini buka dan tutup ? Kawasan perdagangan tersebut akan dibuka pada pukul 7 pagi dan akan ditutup pada pukul 5 sore WIB.