www.daytekno.com – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengonfirmasi adanya kebocoran data yang terjadi di Indonesia. Data yang dimaksud, salah satunya yaitu data yang dibocorkan oleh hacker (peretas) Bjorka dan dibagikan di forum online.
Meski demikian, menurut Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate, data yang dibagikan oleh hacker termasuk hacker Bjorka merupakan data umum, bukan data spesifik yang sudah diperbarui.
“Di rapat dibicarakan bahwa memang ada data-data yang beredar, salah satunya oleh Bjorka, tapi data-data tersebut, setelah ditelaah sementara adalah data-data yang bersifat umum. Bukan data-data spesifik dan bukan data-data ter-update,” kata Johnny setelah rapat terbatas dengan Presiden, Wakil Presiden, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan serta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) di istana kepresidenan Jakarta, dikutip dari Antaranews.
Hal senada juga diungkap oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD. Mahfud membenarkan adanya kebocoran data, tapi dia mengatakan bahwa data yang ramai diperbincangkan publik di media sosial, tidak terkait dengan data rahasia milik negara.
“Soal kebocoran data negara, saya pastikan bahwa itu memang terjadi. Saya sudah dapat laporannya dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Kemudian, dari analisis Deputi VII (Kemenkopolhukam), terjadi di sini-sini. Tetapi, itu bisa sebenarnya bukan data yang sebetulnya rahasia,” kata Mahfud saat memberikan keterangan pers di Kantor Kemenkopolhukam, sebagaimana dikutip dari Antaranews.
Karena data itu dinilai tidak terkait dengan rahasia negara, menurut Mahfud kasus tersebut belum membahayakan data negara.
“Jadi belum ada yang membahayakan dan isu-isu yang muncul itu kan sudah ada di koran tiap hari. Tidak ada rahasia negara dari yang saya baca,” kata Mahfud.
Meski demikian, ia menyatakan pemerintah akan menggelar pertemuan untuk mendalaminya.
Bentuk Timsus untuk atasi kebocoran data
Menanggapi rentetan kasus kebocoran data akhir-akhir ini, pemerintah akan segera membentuk tim khusus (timsus). Menkominfo mengatakan, timsus akan bertugas untuk menjaga tata kelola data yang baik di Indonesia.
“Juga untuk menjaga kepercayaan publik. Jadi akan ada “emergency response team” dari BSSN, Kominfo, Polri dan BIN untuk melakukan asesmen-asesmen berikutnya,” imbuh Johnny.
Akan tetapi, Johnny tidak menjelaskan secara rinci kapan timsus tersebut akan bertugas.Dia juga belum menjelaskan lebih lanjut soal tugas dan fungsi timsus yang dibentuk untuk mengatasi insiden kebocoran data, sebagaimana dilaporkan Kompas.com.
Deretan data yang dibocorkan hacker Bjorka
Nama Bjorka belakangan populer di dunia maya karena rentetan aksinya dalam mengungkap data pribadi masyarakat Indonesia. Data itu diklaim berasal dari sejumlah perusahaan dan lembaga dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Data itu kemudian dijual di forum online Breached Forums dengan jutaan sampel data dibagikan secara gratis.
Misalnya, pada Agustus lalu, Bjorka membagikan 26 juta data yang diklaim milik pengguna Indihome. Selang beberapa hari, Bjorka kembali menjual 1,3 miliar data yang disebutnya berasal dari registrasi kartu SIM.
Aksi hacker Bjorka terus berlanjut dengan membocorkan data yang diklaim dari lembaga lain, seperti KPU dan Setneg. Baru-baru ini, dia juga menyebarluaskan (doxing) data pribadi yang diduga milik Menkominfo, Puan Maharani, dan sejumlah tokoh lain. Rentetan kebocoran data yang dilakukan Bjorka bisa disimak di artikel berikut.