Mobil  

Tim Hyundai Creta Xpedisi Tanah Sumatra Dalam Perjalanan Menuju Palembang

Avatar
Tim Hyundai Creta Xpedisi Tanah Sumatra Dalam Perjalanan Menuju Palembang

www.daytekno.com – JAKARTA – Perjalanan OTO Media Group bersama Hyundai Creta dalam Xpedisi Tanah Sumatra sudah memasuki hari kedua. Tim yang terdiri dari lima anggota bertolak hari Jumat dinihari (8/3) dari Jakarta dan sekarang sedang menuju Kota Palembang.

Berapa total jarak yang ditempuh oleh tim Hyundai Creta Xpedisi Tanah Sumatra?

Apa varian Hyundai Creta yang dipakai dalam Xpedisi Tanah Sumatra?

Lepas dari titik start, tim memacu Hyundai Creta varian Prime sebagai varian tertinggi, mengarungi Tol Merak. Suasana lalu lintas malam hari begitu lengang, apalagi ini adalah bulan Ramadhan. Penduduk kota tertidur lelap untuk menyiapkan diri sahur dan berpuasa besok.

Mobil yang kami pakai untuk Xpedisi Tanah Sumatra adalah dua unit Hyundai Creta. Varian yang satunya lagi adalah Trend yang dijadikan sebagai kendaraan pendukung perjalanan kami.

Ketika ban 17 inci menggelinding di tol menuju Pelabuhan Merak, mesin bensin Smartstream G1.5 MPI 4 silinder segaris 1.5 liter terasa halus. Perpindahan transmisi otomatis Intelligent Variable Transmission (IVT) begitu lembut menyalurkan tenaga 115 PS ke roda depan.

Dua anggota tim yang berada di varian Prime terlihat tidur. Kabin terasa senyap. Untuk membunuh sepi, saya menyalakan musik dari sistem infotainment layar sentuh 8 inci di bagian tengah dashboard. Suara bening keluar dari sound system Bose yang didukung oleh 8 speaker.

Menjelang kota Serang, hujan mengguyur. Kabin tetap hening, hanya ditingkahi hip hop Kanye West. Jatuhnya sinar lampu pada malam hari dibarengi air hujan membuat suasana jadi makin dramatis. Sesampai di Pelabuhan Merak air gerimis masih turun dari langit, seakan mengawal kami melanjutkan penyebrangan selama dua jam menuju Bakauheni.

Baca Juga;  BMW M4 CSL Resmi Lahir, Hadiah Ulang Tahun Ke-50 BMW M

Tol Lampung – Palembang

Setibanya di propinsi ‘Tapis Berseri’, matahari sudah mengintip di antara awan Barat. Tim memutuskan untuk keliling kota Lampung dan beristirahat. Karena hari ini bulan Ramadhan, kami lebih banyak menggelinding bersama Hyundai Creta untuk menikmati suasana kota yang berbeda dari tanah kami di Jakarta. Setelah itu baru meneruskan pacuan menuju Palembang.

Untuk sampai ke Palembang, kami sepenuhnya melewati tol yang bakal menempuh jarak 200 kilometer lebih. Tol Bakauheni-Palembang adalah bagian dari jalan Tol Trans Sumatera yang termasuk dalam koridor Betung-Palembang-Bakauheni. Dengan panjang sekitar 330 km, tol melintas di dua provinsi, yakni Lampung dan Sumatra Selatan.

Tol Bakauheni-Palembang dibagi menjadi tiga ruas besar, yakni Bakauheni-Terbanggi Besar, Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung, dan Kayu Agung-Palembang. Ruas Kayu Agung-Palembang terhubung langsung dengan ruas Betung yang tersambung dengan tol Palembang-Indralaya.

Nantinya, tol Trans Sumatra yang menghubungkan Lampung dan Aceh melalui 24 ruas jalan berbeda, bakal memiliki panjang keseluruhan 2.704 km dan akan beroperasi penuh pada tahun 2024. Sekarang ini yang baru selesai dikerjakan sepanjang 684,8 km.

Enak Untuk Cruising

Suasana traffic di tol terasa lengang, di mana pada 100 km pertama banyak didominasi oleh jalanan beton. Fitur canggih Lane Keeping Assist dan Lane Following Assist yang terdapat pada Hyundai Creta bekerja secara penuh. Menjaga mobil agar tak keluar lajur.

Enaknya lagi, kami beberapa kali memakai cruise control untuk mengistirahatkan kaki. Traffic yang tidak ramai memberikan banyak kesempatan kepada kami untuk menggunakan fitur tersebut. Apalagi performa mesin plus transmisi IVT membuat kendaraan terasa asik untuk diajak menjelajah. Tenaganya terasa berlimpah di setiap putaran dan kami mendominasi perjalanan dengan mode pengendaraan Smart.

Baca Juga;  Wow! Ini Dia Kelebihan Nissan Juke

Setelah lewat KM 250, permukaan tol mulai terbuat dari aspal. Permukaan jalan bergelombang dan berlubang di banyak titik sehingga kami harus menyesuaikan kecepatan. Perbaikan ada di mana-mana, sering ditemukan penyempitan jalan. Suspensi MacPherson Strut di bagian depan dan Coupled Torsion Beam Axle (CTBA) di bagian belakang bekerja dengan baik meredam gunjangan sehingga perjalanan tetap terasa nyaman.

Perjalanan menuju Palembang barulah awal dari Xpedisi Tanah Sumatra menuju titik finish di Aceh. Diperkirakan menempuh jarak total 2.500 km yang akan kami lakukan dalam 8 sampai 10 hari ke depan. (WAHYU HARIANTONO/EK)

”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website carvaganza.com. Situs https://www.daytekno.com adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://www.daytekno.com tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”