www.daytekno.com – Desember menjadi bulan sibuk-sibuknya para guru untuk menginput nilai tengah semester, sebagai seorang guru saya mengalami betul kerepotannya.
Saya cukup kaget, ternyata nilai anak-anak tinggi juga. Mereka mendapat nilai jauh di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sekolah sebesar delapan puluh.
Tidak mungkin mereka tidak naik kelas tahun depan, bukan? Perasaan lelah para guru pun terbayar sudah. Mereka menerima rapor secara daring karena format rapor sudah beralih ke bentuk digital sebagai upaya digitalisasi dan bentuk aksi paperless di dunia pendidikan.
Ternyata jika dipikir-pikir, bukan hanya anak-anak saja yang terima rapor lalu naik kelas, pun bukan hanya dunia pendidikan saja yang mengalami banyak transformasi digital, dunia bisnis UMKM juga tidak mau kalah.
Jika anak-anak terima rapor dengan perasaan berbunga-bunga karena melihat nilainya di atas KKM, maka pelaku usaha UMKM melihat nilai-nilai penjualan produknya yang semakin meroket, jangkauan pasar yang meluas, dan memiliki dampak berkelanjutan bagi masyarakat sekitar.
Para pelaku usaha UMKM memanfaatkan senjata digital sebagai upaya digitalisasi dan bentuk aksi cashless (intinya sama-sama tidak terlalu memerlukan kertas) persis seperti apa yang terjadi di dunia pendidikan saat ini.
Bank BRI yang baru genap berusia 127 tahun pada 16 Desember kemarin merupakan salah satu pionir bank yang senantiasa mendongkrak nilai rapor para pelaku bisnis UMKM sehingga mereka semua bisa naik kelas. Jika guru menggunakan jurus pengajaran cerdas-kreatif, maka Bank BRI mempunyai senjata bernama BRILianpreneur yang kesemuanya sangat erat kaitannya dengan transformasi digital.
BRILianpreneur adalah Teman UMKM
Seorang teman sejati tidak akan membiarkan teman lainnya mendapatkan nilai jelek dan tidak naik kelas, mereka akan membantu sebagai sesama teman. Hal ini bukan berarti mereka menolong saat ujian datang dengan memberikan sontekan, melainkan mereka menyiapkan amunisi dengan cara belajar kelompok bareng, bersama-sama pergi ke perpustakaan, atau saling meminjam buku catatan sebelum ujian datang.
Sama halnya dengan BRILianpreneur, yang selalu menjadi teman setia UMKM demi memperoleh nilai yang memuaskan dan akhirnya naik kelas.
Jika sebelumnya pelaku UMKM hanya berkecimpung di ranah lokal, BRILianpreneur membantu mereka untuk bisa bermain di pasar global. Jika sebelumnya pelaku UMKM merasa seret ide penjualan, BRILianpreneur siap memberikan pendampingan ekstra. Jika sebelumnya pelaku UMKM tersendat di permodalan, BRILianpreneur selalu ada memberi solusi.
BRILianpreneur memiliki platform digital yang benar-benar dibutuhkan oleh seluruh UMKM lokal untuk mendapatkan inspirasi di dunia yang bergerak sangat cepat ini.
Banyak ilmu-ilmu dibagikan secara gratis seperti strategi marketing untuk memperbanyak channel bisnis dalam hal ini disampaikan oleh Haidhar Wurjanto CEO Es Teh, tips dan trik laris manis jualan di E-Commerce yang dipaparkan oleh Jessica Lin selaku Co-founder DECA, dan masih banyak lagi materi berdaging lainnya yang bisa ditonton di channel YouTube BRI.
Ada juga pameran produk UMKM dari A sampai Z yang bisa disaksikan secara virtual lengkap dengan profil singkat masing-masing UMKM. Tampilan website yang user friendly dan bisa diputar 360 derajat membuat mata saya betah berlama-lama berselancar di dalamnya.
Selain itu, salah satu yang membuat saya terkesima adalah film pendek berseri berjudul ‘Ruang Teman’ berkisah tentang empat sahabat yang berkeliling Indonesia dalam misinya membawa produk lokal seperti jamu, kopi, cendol rasa, dan tas anyaman khas dari berbagai daerah di Indonesia menuju pagelaran UMKM di London.
Film pendek tersebut bisa ditonton di channel YouTube BRI. Semangat para pemuda untuk memajukan UMKM lokal ini mendapatkan dukungan penuh dari Klasterku Hidupku Link UMKM.
Tak hanya sekadar drama dalam film, Bank BRI melalui BRILianpreneur dengan UMKM EXPO(RT)-nya juga memiliki banyak agenda yang mana puncak acaranya dilaksanakan pada tanggal 14-18 Desember 2022 di Jakarta Convention Center (JCC) dengan turut menghadirkan 500 UMKM terpilih. Sayangnya saya tidak berkesempatan pergi ke sana, saya hanya bisa menyaksikannya secara live streaming.
Cokelat nDalem, Salah Satu Murid Berprestasi Binaan Bank BRI
Dengan mengusung tema BRIng MSMEs Indonesia to The World (BRI membawa UMKM Indonesia ke panggung dunia), Bank BRI mencoba menghubungkan produk-produk UMKM lokal ke pasar global. Salah satu murid jebolannya adalah Cokelat nDalem.
Cokelat nDalem merupakan salah satu produk olahan kakao dengan pendekatan berbasis kedaerahan yang turut dipamerkan dalam ajang pameran UMKM di JCC dan mendapatkan juara pertama Best EXPO dari BRI yang sedang ada hajatan besar HUT127BRI.
Mulanya saya tahu Cokelat nDalem ketika saya mengunjungi halaman MSME (Participant) di web brilianpreneur.com. Dibarengi dengan rasa penasaran yang tinggi, saya langsung injak pedal sepeda sejauh sekitar tujuh belas kilometer sekaligus olahraga Minggu ke tokonya langsung di Jalan Bhayangkara dekat dengan Malioboro. Sampai kemudian saya dibuat terkesima olehnya.
Pertama, penjenamaan produk yang mengusung tema-tema lokalitas. Ada bungkus cokelat dengan gambar tari Bedhaya karena menggunakan campuran biji kopi merapi, tari Legong dengan ciri khas kopi kintamani, tari Caci dengan perpaduan kopi bajawa, dan masih banyak lagi lainnya. Uniknya ada juga cokelat dengan cita rasa cincau jeruk nipis yang kelezatannya tidak habis-habis di mulut. Hal ini senada dengan tagline-nya Cokelat nDalem ‘Berbagi Cinta dan Cerita’.
Kedua, nuansa toko yang membawa para pengunjung berkelana ke dunia imajinasi. Lihat saja, ada buku sejarah tentang cokelat di masa pendudukan Belanda, ada berbagai foto jadul para petani cokelat, proses produksi yang bisa disaksikan langsung dari balik kaca tembus pandang, dan hiasan dinding dengan tema lokalitas. Semua tambah sempurna dengan bentuk bangunan tokonya yang bergaya peninggalan kolonialisme Belanda.
Ketiga, pendekatan digital yang sangar. Ketika saya hendak membeli bubuk minuman cokelat dan cokelat batangan, saya lupa membawa dompet. Ternyata Cokelat nDalem sudah menerapkan pembayaran berbasis QRIS. Langsung saja saya buka aplikasi BRImo, pindai, dan beres. BRIpahlawanfinansial memang selalu bisa diandalkan di setiap situasi dan kondisi. Cokelat sudah sah berpindah ke tangan saya. Kemasan cokelat pun menggunakan tas kertas bukan plastik, sangat ramah lingkungan, bukan?
Untuk menjadi murid berprestasi, tentu membutuhkan perjuangan keras. Apa yang saya lihat pada Cokelat nDalem pun sejatinya sama. Tidak ada yang instan di dunia ini, semuanya membutuhkan proses panjang dan kadang cukup melelahkan.
Mengutip dari laman womentourism.id, Cokelat nDalem berdiri atas hasil riset yang dilakukan oleh Meika dan Yuda pada tahun 2013. Pasangan muda-mudi jebolan UGM ini masing-masing merupakan alumnus Magister Manajemen dan Teknologi Pertanian.
Cokelat nDalem tidak hanya sekadar mengejar profit belaka, Cokelat nDalem turut memberdayakan puluhan petani kakao untuk mengembangkan variasi produknya. Akhirnya pada tahun 2015, Cokelat nDalem membuat brand baru bernama Boenbeans. Tak berhenti sampai situ, Cokelat nDalem mengadakan kolaborasi dengan jurusan Teknologi Pertanian UGM dalam membuat produk cokelat untuk kesehatan pencernaan sehingga lahirlah CHOBIO.
Kini Cokelat nDalem hampir genap berusia satu dekade, produk-produknya bisa dijumpai lewat toko langsung (jika ingin menikmati suasana tak terlupakan seperti yang saya alami), beberapa pusat oleh-oleh seperti di bandara, hotel, resto, atau mal, dan tersedia juga di berbagai marketplace di Indonesia.
Bank BRI melihat potensi yang ada pada Cokelat nDalem sehingga berbagai macam pembinaan dan pemodalan turut serta menemani. Inilah yang dilakukan oleh Bank BRI, selalu dekat dengan UMKM-UMKM di Indonesia. Persis seperti apa yang dikatakan Mirtha, salah satu tokoh dalam Ruang Teman, “Hidup memang selalu tentang tujuan dan kita.”
“Kita” di sini tidaklah kita yang selalu mementingkan egonya sendiri, kita di sini adalah yang selalu peduli dan menjadi teman dalam berjuang. Satu sapu lidi tidak akan mampu menyingkirkan dedaunan berserakan, berbeda dengan kumpulan lidi yang akan membersihkan semua daun berguguran di tanah. Kita akan menjadi bangsa besar jika prinsip gotong royong selalu diutamakan.
Begitulah kiranya apa yang dilakukan oleh Bank BRI. Mengutip dari sambutan Aman Sukriyanto selaku Direktur Bisnis Kecil dan Menengah BRI dalam Closing Ceremony UMKM EXPO(RT) Brilianpreneur 17 Desember 2022, Bank BRI selalu melakukan pendampingan UMKM-UMKM binaannya. Dari Business Matching bersama UMKM binaan, Bank BRI telah sukses melampaui target, dari semula hanya 75 juta dolar menjadi 76,7 juta dolar atau setara dengan 1,2 triliun rupiah.
Tak hanya itu, terdapat 43 deals buyer dari 20 negara yang melakukan deal dengan para pelaku UMKM binaan Bank BRI. Sebuah kado luar biasa pada HUT127BRI. Semua itu tidak mungkin terlaksana jika Bank BRI atau para pelaku UMKM berjalan sendiri-sendiri.
Pada akhirnya, perlahan-lahan UMKM di Indonesia naik kelas, mendapatkan nilai memuaskan dan bisa go international. Siapa tahu, murid saya nantinya ada yang terjun di dunia UMKM dan menjadi pengusaha sukses, jadi nilai-nilai bagus di rapornya bisa selaras dengan praktiknya kelak.