Bisnis  

Warung Kelontong Menumbuhkan Kekuatan Ekonomi Masyarakat

Avatar
Warung Kelontong Menumbuhkan Kekuatan Ekonomi Masyarakat

www.daytekno.com – Bak jamur di musim penghujan, warung kelontong bertebaran di berbagai daerah perkotaan, pinggir kota maupun pelosok. Mereka tumbuh di daerah-daerah strategis dan menggunakan strategi yang tepat untuk menyaingi minimarket modern yang sebelumnya juga telah menguasai pasar rakyat di berbagai penjuru.

Sama halnya minimarket modern yang dalam radius tertentu terdapat lagi cabangnya, warung-warung kelontong yang dikelola oleh kaum etnis tertentu juga menanamkan strategi sedemikian.

Bukannya tergerus oleh kekuatan pasar modern, mereka justru semakin bertumbuh dan mempunyai jurus jitu dalam membidik pasar.

Bahkan saat badai pandemi melanda selama kurang lebih dua tahun, ketika hampir seluruh pergerakan perekonomian jalan di tempat, warung kelontong ini tetap berani membuka warungnya meskipun tak lagi 24 jam.

Semakin Menggurita

Fenomena menjamurnya warung kelontong bukanlah hal baru. Dalam radius tertentu, jika terdapat ruko atau rumah disewakan, warung ini dengan cepat berdiri dan memulai aktivitasnya.

Dalam kurun waktu satu tahun terakhir, setelah segala sektor mulai menggeliat, warung ini lahir dan terus lahir bahkan semakin menggurita di berbagai daerah.

Warung kelontong ini mempunyai ciri khas yang unik sekaligus menarik. Segala bentuk kebutuhan pokok dan sehari-hari tertata secara apik dan terbilang sangat lengkap, seperti sembako, perlengkapan sehari-hari, obat-obatan, makanan ringan hingga perlengkapan rumah tangga dan bahan bakar kendaraan tersedia di warung kelontong ini.

Saya juga tak menyangka, ketika saya membutuhkan makanan untuk anabul (anak bulu = kucing) saya yang mendadak kehabisan di tengah malam, ternyata di warung mereka juga tersedia meskipun tak selengkap penjual khusus makanan hewan.

Saya pribadi merasa dimudahkan oleh kehadiran mereka yang seolah tidak ada matinya.

Warung ini buka non stop selama 24 jam, dikelola sendiri oleh pemiliknya (tanpa ada karyawan khusus), lengkap dan harga cukup terjangkau.

Mempunyai Grup Jejaring Online

Warung kelontong ini mempunyai daya tarik istimewa dan mempunyai kekhasan tersendiri. Layout warung dan display barang dagangannya juga nyaris sama. Tidak jauh beda dengan minimarket modern yang juga mempunyai standart penataan barang dan layout toko, mereka juga terlihat menatanya semenarik mungkin.

Baca Juga;  Jual Beli Online pada E-Commerce dengan Menerapkan Etika Bisnis dalam Islam

Kemiripan atau kesamaan layout, barang yang dijual, juga harga dagangannya ini sangat dimungkinkan adanya sebuah aturan atau juknis dalam satu wadah yang sama.

Bisa jadi ini juga merupakan sebuah bentuk bisnis franchise baru yang mempunyai sistem operasional yang terstruktur dan seragam.

Sedikit yang saya ketahui bahwa warung kelontong ini mempunyai kelompok jejaring sosial dan WA Grup sesama pemilik warung kelontong.

Melalui media jejaring online ini mereka saling berkomunikasi dan saling support satu sama lain. Terdapat jaringan pula di area atau wilayah tertentu yang semakin memudahkan mereka untuk saling berkomunikasi di daerah yang sama. Hal ini tentunya sangat memudahkan dalam saling memberi informasi, baik tentang kebutuhan barang maupun ketersediaan barang.

Strategi Jitu Warung Kelontong

Etnis Madura memang dikenal sangat lihai dan jago berdagang. Hampir semua pedagang di pasar tradisional dan pasar rakyat beretnis Madura; penjual buah, sayur, gorengan, sate dan lain sebagainya.

Tidak hanya Madura, etnis-etnis lain pun mempunyai trik-trik tertentu untuk menguasai pasar.

Sebagai contoh, penjual siomay dan batagor yang bertebaran di berbagai kota, di pasar-pasar dan sekolah-sekolah. Selain makanan ini khas Bandung, hampir semua penjualnya adalah orang Bandung.

Satu contoh lagi, yang sudah melekat dalam keseharian kita adalah Warung Makan Padang. Penjualnya pasti orang Padang. Makanannya yang bercita rasa khas, sulit diduplikat oleh orang selain asli Padang.

Zaman berubah, pergeseran teknologi semakin terasa. Perubahan pola pikir manusia pun mulai terlihat. Ketika beberapa kurun waktu lalu pasar kita dikuasai oleh minimarket modern yang dekat dengan pemukiman warga, maka lambat laun manusia mempunyai pertimbangan khusus untuk menekan lajunya minimarket modern ini.

Baca Juga;  12 Ide Konten TikTok untuk Promosi UKM, Biar Bisa Viral Check

Apa yang menjadi pertimbangannya? Jelas yang terlihat dan terasa adalah harga. Meskipun minimarket ini tersebar di berbagai titik yang dekat, harga yang dibanderol lama-lama terasa sangat memberatkan. Memang, mereka mengusung promo JSM yang menjual produknya sangat murah, namun hanya produk-produk tertentu di hari-hari tertentu saja.

Saya pun seringkali membeli di minimarket hanya ketika ada barang promo yang sesuai dengan kebutuhan saya.

Jika tidak, saya masih berpikir dua kali, mengingat ketika saya belanja beberapa item yang nilainya lebih mahal 1000-2000 rupiah per item dari harga pasar, kalau saya kumpulkan dapat terbeli satu atau dua item lagi.

Pengelola warung kelontong atau pemilik modal atau siapalah dia, sangat cerdas membaca situasi ini, maka ia berinisiatif untuk mengatasinya dengan menciptakan sebuah tempat yang menjual barang dengan harga yang lebih terjangkau, lengkap dan menyediakan barang yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Tak kalah penting dari semua itu adalah tempat ini mudah dijangkau oleh masyarakat.

Beberapa strategi jitu pedagang warung kelontong yang merupakan nilai lebih antara lain adalah:

    Pelayanan yang baik dan ramah

    Barang yang dijual harganya di bawah harga minimarket modern

    Varian lebih banyak, lengkap dan variatif

    Mudah ditemui, tempat dekat dekat dengan rumah warga, sekolah atau kampus, rumah sakit dan kantor-kantor

    Buka 24 jam nonstop

    Bisa dibeli secara eceran

    Bisa inden barang (pesan dulu, jika stok sedang kosong)

    Bisa mencatat dulu bayar kemudian dalam perjanjian prsonal (kasbon, utang)

    Bisa layan antar (delivery service) dan pembayaran bisa bayar di tempat atau COD (cash on delivery)

Kekuatan Ekonomi Masyarakat Bertumbuh

Tak dapat dipungkiri, masyarakat Indonesia lebih ingin mendapat barang lebih cepat, lebih baik dan lebih murah. Hal ini tidak berlaku bagi kaum hedon yang lebih suka belanja di supermarket atau hipermarket. Namun bagi berbagai kalangan biasa warung kelontong merupakan solusi tepat sebagai sarana memperbaiki manajemen keuangan rumah tangga.

Sejak diterpa pandemi, perlu banyak yang harus ditata dan diperbaiki agar perekonomian keluarga tetap stabil. Salah satunya adalah memperoleh barang dengan harga yang terjangkau sehingga kebutuhan pokok lain juga dapat dipenuhi.

Dengan terpenuhinya kebutuhan pokok keluarga atau rumah tangga maka permasalahan ekonomi keluarga sedikit teratasi.

Demikian juga dengan para penjual warung kelontong. Mereka dapat terus bertahan karena apa yang mereka jual masih akan terus dibutuhkan masyarakat.

Dengan mempertahankan kualitas barang, harga jual yang stabil dan kuantitas yang memadai maka usia warung ini akan lama dan dapat mengangkat perekonomian keluarga secara berkelanjutan.

Simbiosis mutualisme atau adanya saling menguntungkan antara penjual dan pembeli akan menaikkan pula tingkat perekonomian masing-masing. Penjual mendapatkan banyak pelanggan, pelanggan pun akan merasa puas, akan kembali berbelanja di warung ini tanpa perlu mengeluarkan dana lebih dari budget.

Dengan demikian perekonomian rakyat secara keseluruhan akan terangkat. Geliat ekonomi semakin menguat tanpa bergantung pada layanan minimarket modern yang sejatinya membanderol harga barangnya lebih tinggi dari harga pasar. Kekuatan ekonomi nasional pun bertumbuh.

Dengan prinsip dagang “biar untung sedikit tetapi laris” maka keberadaan warung kelontong ini akan bertahan meskipun jika suatu ketika kondisi perekonomian negara sedang tidak stabil.

Dengan terus mengaplikasikan strategi jitu yang selama ini telah diterapkan maka tidak menutup kemungkinan segala bentuk kebutuhan masyarakat juga akan terpenuhi melalui warung kelontong ini, termasuk sebagai media pembayaran segala bentuk transaksi digital. Dan kelak warung kelontong akan menjadi naik tingkat.

Manusia akan terus belajar dan dipaksa untuk cakap dalam menaggapi perkembangan zaman.

Bayar tagihan belanja online melalui warung kelontong? Bisa saja kelak akan terjadi. Tunggu saja tanggal mainnya! (Yy)

    Rusmana St 1 Desember 2022 17:068 menit lalu
    Terima kasih infonya Bu yayuk

Terima kasih infonya Bu yayuk