Beginilah Cara Hitung Rasio Kompresi Motor!

Avatar
Beginilah Cara Hitung Rasio Kompresi Motor!

Beginilah Cara Hitung Kompresi Motor – Memiliki kendaraan sepeda motor yang bertenaga sehingga nyaman untuk digunakan dalam malam melakukan mobilitas sehari-hari menjadi sebuah hal yang penting untuk dimiliki. Agar terciptanya rasa kenyamanan tersebut, melakukan modifikasi pada kendaraan sepeda motor yang dimiliki merupakan salah satu cara yang dilakukan.

Guna meningkatkan tenaga yang dihasilkan oleh mesin, sehingga kendaraan sepeda motor yang kamu miliki dapat melaju lebih cepat dan bertenaga, salah satu modifikasi yang dilakukan adalah melakukan pengubahan rasio kompresi. Selain melakukan pengubahan pada sistem pengapian dan kelistrikan, melakukan pengubahan pada rasio kompresi juga cukup efektif untuk menambah tenaga yang dihasilkan oleh mesin.

Meskipun menjadi salah satu kegiatan modifikasi yang cukup umum, namun nyatanya masih banyak mekanik atau tuner yang belum memahami bagaimana cara hitung rasio kompresi pada mesin motor, sehingga masih banyak orang yang mencoba mencari referensi pembelajaran mengenai hal tersebut.

Apa Itu Kompresi?

Dalam bahasa inggris, kompresi (compression) memiliki arti pemampatan. Sedangkan dalam dunia otomotif, kompresi dapat diartikan sebagai sebuah proses peningkatan tekanan udara atau campuran bahan bakar di dalam ruang bakar mesin sebelum terjadinya pembakaran. Kompresi ini penting karena bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja mesin.

Pada sistem pembakaran yang terjadi pada mesin, kompresi terjadi ketika piston bergerak ke atas dalam silinder dan menekan udara atau campuran bahan bakar yang telah masuk. Tekanan udara atau campuran bahan bakar yang dikompresi ini kemudian akan terbakar saat busi menyala, menciptakan dorongan yang mendorong piston kembali ke bawah dan menggerakkan bagian-bagian mesin lainnya.

Kompresi yang baik penting untuk mencapai pembakaran yang efisien. Semakin tinggi rasio kompresi, semakin besar tekanan yang dihasilkan, yang juga meningkatkan efisiensi pembakaran. Dengan adanya peningkatan efisiensi pembakaran, tenaga dan torsi yang dihasilkan oleh mesin menjadi lebih banyak, meskipun dengan menggunakan jumlah bahan bakar yang sedikit.

Baca Juga;  Menjamah Bursa Mobil Sriwedari: Surganya Mobil Bekas di Solo

Namun, kompresi yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan masalah. Jika rasio kompresi terlalu tinggi, bisa terjadi detonasi atau ketukan mesin yang dapat merusak komponen mesin. Oleh karena itu, rasio kompresi yang tepat harus ditentukan sesuai dengan desain dan spesifikasi mesin yang digunakan.

Cara Hitung Rasio Kompresi Motor

Cara Hitung Rasio Kompresi

Dalam menghitung rasio kompresi motor, cara penghitungan yang kamu gunakan adalah dengan menggunakan metode buret. Metode ini adalah metode penghitungan dengan menggunakan bantuan tabung kaca yang memiliki garis ukur dan juga kran yang ada pada bagian bawahnya guna mengalirkan cairan. Dalam melakukan metode penghitungan ini, jenis cairan yang digunakan merupakan cairan campuran antara bensin dan oli agar tidak mudah menguap.

Ketika kamu ingin melakukan penghitungan rasio kompresi mesin motor dengan menggunakan metode buret, kamu dapat menggunakan dua cara penghitungan. Berikut ini adalah dua cara penghitungan menggunakan metode buret tersebut:

A. Melakukan penghitungan ketika piston dalam posisi TMA (Titik Mati Atas)

Jika kamu ingin melakukan penghitungan rasio kompresi mesin motor ketika piston berada di dalam posisi TMA (Titik Mati Atas), berikut ini adalah langkah-langkah penghitungan yang dapat kamu coba terapkan:

  1. Buka terlebih dahulu kepala silinder.
  2. Setelah membuat dan memastikan piston berada di posisi puncak, lapisi bagian celah piston dengan liner menggunakan gemuk atau grease. Tujuan dari pelapisan menggunakan gemuk atau grease ini adalah untuk mencegah terjadinya kebocoran menuju crankcase dan tetap berada di dalam ruang pembakaran ketika cairan buret dimasukan. Jangan lupa juga untuk melapisi bagian klep dengan menggunakan grease.
  3. Lakukan pemasangan kepala kepala silinder seperti sedia kala.
  4. Masukkan atau alirkan cairan buret melalui derat lubang busi yang ada  di kepala silinder.
  5. Hitung berapa cc volume cairan buret yang kamu masukan ke dalam kepala silinder, lalu jangan lupa juga untuk menghitung cc volume cairan buret yang masuk ke dalam drat busi. Dalam menghitung besarnya cc volume drat busi, kamu dapat memperhatikan tipe busi yang digunakan. Pada busi dengan drat pendek, pada umumnya memiliki cc volume 0,6 cc. Sedangkan pada tipe busi dengan drat panjang, cc volumenya adalah 0,8 cc.
  6. Setelah kamu berhasil mengetahui berapa besar cc volume dari subjek yang telah disebutkan di atas (volume cairan terpakai, volume derat busi, volume silinder), berikut ini adalah rumus yang dapat kamu gunakan dalam melakukan penghitungan rasio kompresi:
Baca Juga;  Lima Kegiatan Otomotif Pilihan Ini Bisa Atasi Suntuk Saat di Rumah Aja

              (Vc– Vd + Vs)
r =    _____________   
               Vc-Vd

Vc: volume cairan terpakai
Vd: volume drat busi
Vs: volume silinder
r: rasio kompresi

Contoh penghitungan: 

Seorang mekanik atau tuner mencoba melakukan penghitungan rasio kompresi sebuah sepeda motor yang memiliki kapasitas mesin 250 cc. Jika setelah melakukan pengukuran dengan menggunakan metode buret TMA, cc volume cairan buret yang digunakan adalah sebesar 25 cc, berapakah hasil dari penghitungan rasio kompresi yang dilakukan oleh mekanik atau tuner tersebut, jika sepeda motor yang dilakuan penghitungan tersebut menggunakan busi dengan tipe drat panjang?

Pembahasan:

Vc: 25 cc
Vd: 0,8 cc (karena menggunakan busi dengan tipe drat panjang)
Vs: 250 cc

           (25 – 0,8 + 250)
r =   _______________
                 25 – 0,8

          (25 – 0,8 + 250)
r =   _______________
                 25 – 0,8

                  274,2
r =  ______________
                  24,2

r  =  11,3

Jadi, rasio kompresi dari kendaraan sepeda motor tersebut adalah 11,3 : 1

B. Melakukan penghitungan ketika piston dalam posisi TMB (Titik Mati Bawah)

Cara penghitungan rasio kompresi motor dengan menggunakan metode buret yang lainnya adalah dengan melakukan penghitungan ketika piston berada dalam posisi TMB (Titik Mati Bawah). Meskipun dengan menggunakan metode penghitungan yang sama, hasil dari penghitungan dengan cara TMB akan berbeda dengan TMA.

Adanya perbedaan ini terjadi karena ketika kamu melakukan penghitungan rasio kompresi dengan menggunakan cara TMB, posisi piston dan stang akan sedikit miring. Meskipun memiliki hasil yang berbeda, perbedaan hasil penghitungan menggunakan cara hitung TMA dan TMB tidaklah terpaut jauh, yaitu hanya berkisar  0,1 atau 0,2 saja.

Baca Juga;  Banyak yang Tidak Tahu, Mobil Rusak Kena Gempa Ternyata Tak Dapat Asuransi

Sebagai contoh, semisal penghitungan menggunakan cara TMA menghasilkan nilai 11,3 : 1, hasil penghitungan dengan menggunakan cara TMB akan menghasilkan nilai 11,2 : 1. Meskipun hanya memiliki perbedaan 0,1, namun nilai tersebut sangat signifikan

Penutup

Itulah sedikit artikel yang membahas mengenai bagaimana cara hitung rasio kompresi pada kendaraan sepeda motor yang dapat daytekno.com. Semoga melalui informasi yang terdapat pada artikel ini dapat menjadi sebuah sumber informasi dan juga referensi yang bermanfaat bagimu. Terimakasih telah membaca…